Apa Sebenarnya OS 32-Bit dan 64-Bit itu ? Apa Perbedaannya ?

Minggu, 29 Juli 2012
Mungkin kebanyakan dari kita akan berkata seperti itu. Wajar saja mengingat kebanyakan orang menggunakan OS-32 Bit dan pekerjaan mereka terselesaikan dengan baik. Tapi bagi orang IT, ini jelas hal yang penting diketahui. Diantara keduanya, OS-32 Bit dan 64-Bit, jelas sangat berbeda. berikut penjelasannya.
Perbedaan 32-Bit dan 64-Bit
Istilah 32-bit dan 64-bit mengacu pada cara komputer prosesor (CPU), menangani proses. 64-bit versi Windows menangani sejumlah besar random access memory (RAM) lebih efektif daripada sistem 32-bit.
Operating System apa yang anda harus Install?
Untuk menginstal OS versi 64-bit anda harus mempunyai CPU pada sistem anda yang mampu menjalankan Windows versi 64-bit. Manfaat menggunakan 64-bit sistem operasi paling jelas ketika Anda mempunyai RAM dalam jumlah besar yang terpasang pada komputer Anda, biasanya 4 GB RAM atau lebih. Dalam kasus tersebut, karena 64-bit sistem operasi dapat menangani sejumlah besar memori yang lebih efisien daripada sistem operasi 32-bit. Sistem operasi 64-bit dapat lebih responsif ketika menjalankan beberapa program pada waktu yang sama dan sering beralih antar program.
Dapatkah Program 32-Bit berjalan pada Operating System 64-Bit?
Banyak program yang bisa berjalan, tetapi program 32-bit akan berjalan lebih lambat di sistem operasi 64-bit dan driver 32-bit tidak bisa berjalan pada sistem operasi 64-bit.
Dapatkah Progam 64-Bit berjalan pada Operating System 32-bit?
Semua program 64-bit tidak dapat berjalan pada sistem operasi 32-bit. Begitu pula driver-drivernya.
>> Perbedaan yang paling signifikan adalah OS 64 bit mampu menangani memori / RAM hingga 192 GB (Windows 64 Home Edition dibatasi 16GB dengan alasan lisensi), sementara OS 32 bit hanya mampu menangani maksimal 4GB RAM. Beberapa chip modern memiliki teknologi PAE (Physical Address Extension) yang memungkinkan OS 32 bit menangani hingga 64GB RAM, namun memerlukan aplikasi yang mendukung teknologi itu, yang jarang dimiliki aplikasi biasa.
>> Selain itu, OS 32 bit akan kesulitan menangani file yang berukuran diatas 4GB, padahal perkembangan multimedia terkadang membuat kita berurusan dengan file sebesar gajah bengkak. Menangani file seperti ini akan membuat sistem sering memanfaatkan virtual memory / swap memory sehingga memperlambat kerja dan membuat harddisk bekerja keras.
>> OS 64 bit juga memiliki beberapa keunggulan lain seperti perhitungan numerik, enkripsi, dll akan dapat memanfaatkan lebar jalur 64 bit sehingga prosesnya menjadi lebih cepat. Perhitungan floating-point juga dapat lebih presisi sehingga creep-error menjadi lebih kecil.
Sebelum terburu-buru lari ketoko dan membeli OS 64 bit, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
>> OS 64 bit hanya dapat berjalan pada prosesor 64 bit yang biasanya lebih mahal.
>> Kemampuan 64 bit hanya dapat dimanfaatkan oleh aplikasi / program yang mendukung 64 bit. Jika tidak, aplikasi tersebut tetap berjalan dalam 32 bit dengan menggunakan emulator.
>> Beberapa device-driver (terutama untuk Windows) tidak dapat berjalan dalam OS 64 bit. Karena berjalan diantara OS dan hardware, device-driver tidak dapat memanfaatkan emulator 32 bit. Anda harus memastikan driver untuk hardware Anda compatible dengan OS 64 bit terlebih dahulu atau mencari driver 64 bit yang cocok.
Jika semua hal tersebut sudah dapat dipenuhi, silakan nikmati lancarnya 64 bit pada komputer Anda.
Jadi kesimpulannya,
Jika Anda mempunyai Komputer dengan spesifikasi Prosesor 32-Bit dan RAM hanya 2 GB, lebih baik install Operating System 32-Bit saja. Tidak perlu khawatir, karena OS 32-Bit tidak akan terlalu terlihat kelemahannya jika hanya digunakan untuk Word Processing, mendengarkan MP3 dll.
Dan jika Komputer Anda memiliki prosesor 64-Bit dan RAM yang besar, 4 GB atau lebih, maka akan sangat baik menginstall OS 64-Bit. karena dengan menggunakan OS 64-Bit Kita dapat menggunakan Komputer untuk bekerja berat seperti membuat Design dengan 3D Max dll.

PENGERTIAN OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)


I. PENGERTIAN OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)
Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Untuk mengatasi ini, International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
Model-OSI tersebut terbagi atas 7 layer, dan layer kedua juga memiliki sejumlah sub-layer (dibagi oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)). Perhatikan tabel berikut:
7th
- Layer : Application -------------->
Services
6th
- Layer : Presentation------------->
Services
5th
- Layer : Session-------------------->
Communications
4th
- Layer : Transport----------------->
Communications
3rd
- Layer : Network------------------>
Communications
2nd
- Layer : Data-link----------------->
Physical connections
1st
- Layer : Physical------------------->
Physical connections
Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah; Layer Application dapat menangani protocol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan layer Application.
II. FUNGSI LAYER
1. Layer Physical
Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
2. Layer Data-link
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
3. Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network
  • Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
  • Mendeteksi Error
  • Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
  • Mengendalikan aliran
4. Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
5. Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
6. Layer Presentation
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
7. Layer Application
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.

Testing

First Entri ;))
 

Winda Rustyanah Copyright © 2011-2012 | Powered by Recht und Freiheit